DPD LDII

Akademisi PTIQ Silaturahim dengan Habib Syech dan Bekali Dakwah Sejuk

31 Mei 2024

Ribuan santri Pondok Pesantren Budi Utomo, yang bernaung di bawah DPD LDII Surakarta, Jawa Tengah, mendapat pembekalan dari akademisi Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an (PTIQ), Ahmad Ali. Doktor di bidang syariah Islam itu memberi tausiyah pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah dengan dakwah yang sejuk. Ketua DPD LDII Surakarta, Muhammad Zain, menyambut baik Ahmad Ali yang sedang melaksanakan riset mengenai pola pendidikan di LDII dalam membangun generasi profesional religius. Zain berharap, masukan dari Ahmad Ali dapat memperkuat ukhuwah Islamiyah, sekaligus mempromosikan dakwah yang santun dan bebas dari isu-isu politik.

“Sekitar 1.500 calon mubaligh dan mubalighoh itu mendapatkan pembekalan secara langsung dari pengurus cendekiawan muslim, Ahmad Ali agar mereka memperoleh pengetahuan yang mendalam dan strategi dakwah yang efektif di tengah masyarakat,” ujar Muhammad Zain.

Dia berharap dengan adanya pembekalan para dai dan daiyah ini dari MUI bisa dijadikan sebagai ajang saling tukar ilmu. Masukan dari Ahmad Ali sebagai pengurus pusat MUI bisa ditindaklanjuti oleh para dai dan daiyah. Menjelang pilkada di berbagai daerah, Muhammad Zain menyampaikan kekhawatiran mengenai dakwah yang ditunggangi oleh kepentingan politik. “LDII sangat-sangat tidak mentolerir adanya dakwah yang disisipi hal-hal politik, apalagi yang menjatuhkan salah satu paslon atau organisasi lain,” tegasnya.

Selain mengunjungi LDII Surakarta untuk keperluan riset, Ahmad Ali didampingi pengurus DPP LDII dan DPD LDII Surakarta bersilaturahim dengan Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf. Dalam pertemuan itu, Habib Syech menyatakan pihaknya dan LDII selalu berkolaborasi. “LDII di era pengurus yang baru ini bagus karena selalu silaturahim membangun komunikasi dengan pihak mana pun,” ujar Habib Syech.

Habib Syech pun meminta agar MUI jangan mengkotak-kotakan ukhuwah Islamiyah. “Kita harus bersatu jangan gampang mendengar isu-isu negatif yang membuat umat Islam terpecah,” tegas Habib Syech.

Ia pun menceritakan saat solawatan di Batam, terdapat pengurus LDII yang bergabung dalam acara tersebut. “Bahkan saat saya di Banyuwangi juga melantunkan LDII bolone NU. Karena saya melihat dan merasakan sendiri bahwa tuduhan-tuduhan terhadap LDII itu tidak benar,” tegas Habib Syech.

Sejalan dengan Muhammad Zain, Ketua DPD LDII Kota Semarang menyampaikan bahwa upaya untuk membangun silaturrahim yang kuat di antara umat Islam menjadi tanggung ajwab semua pihak. “Semua pihak atau semua organisasi keagamaan harus saling menghormati, saling menghargai perbedaan, tidak saling menyalahkan,” ujar Suhindoyo. Dia menekankan bahwa kita tidak boleh memaksakan keyakinan kebenaran kita kepada pihak lain. Dengan demikian akan terbangun hubungan yang harmonis di tengah-tengah keberagaman karena adanya toleransi yang tinggi antar-umat beragama.