
LDII KOTA SEMARANG - Pekan Olahraga, Seni, dan Ilmu (Porseni) kembali digelar Yayasan Generasi Sukses Mandiri (GSM) Kota Semarang pada tahun 2025.
Ajang tahunan ini kini memasuki tahun penyelenggaraan keempat, setelah sebelumnya dikenal dengan nama Porsiyas atau Pekan Olahraga Yayasan Shirotol Mustaqim.
Perubahan nama ini menjadi simbol semangat baru untuk mewadahi lebih banyak potensi peserta didik di bawah naungan yayasan.
Ketua Panitia Porseni 2025, Nanang Agus Triawan, mengatakan bahwa penyelenggaraan tahun ini mendapat antusias tinggi dari berbagai LPQ.
"Porseni tahun ini menjadi momentum untuk mengembangkan bakat peserta didik, baik di bidang olahraga, seni, maupun ilmu. Kami ingin memberikan ruang yang semakin luas bagi generasi muda untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka," ujarnya.
Porseni 2025 menghadirkan total 23 cabang lomba, terdiri dari 8 cabang olahraga, 6 cabang seni, dan 9 cabang ilmu. Pada bidang olahraga, peserta dapat mengikuti futsal, badminton, sepak takraw, voli, dan silat, ditambah dua permainan tradisional yaitu lari balok dan terompah panjang. Cabang olahraga menjadi salah satu yang paling favorit untuk ditonton sehingga pelaksanaannya sudah dimulai sejak 9 November 2025 untuk menyesuaikan kebutuhan durasi pertandingan.
Di kategori seni, para peserta akan berkompetisi dalam cabang kaligrafi, film pendek, master chef, bazar, mading, hingga lomba menyetrika dan melipat baju, sebuah cabang unik yang menguji keterampilan keseharian namun tetap sarat kreativitas.
Sementara itu, bidang ilmu meliputi hafalan Al-Qur’an, lomba adzan, faroid, metode mengajar, qiroah, penyampaian Al-Qur’an dan hadist, nasihat dai, serta lomba merawat jenazah.
Tahun ini, Porseni melibatkan peserta dari 48 LPQ yang tersebar di 16 kecamatan Kota Semarang.
Kegiatan resmi dibuka pada 14 Desember dan akan berlangsung hingga 25 Desember 2025, berpusat di kawasan Masjid Shirotol Mustaqim Simongan.
Nanang menegaskan bahwa penyelenggaraan Porseni bukan semata ajang kompetisi, melainkan sarana pembentukan karakter.
"Kami berharap seluruh cabang lomba dapat menjadi wahana pembelajaran dan memperkuat ukhuwah antar-LPQ. Karena pada akhirnya, kegiatan ini bukan tentang siapa yang menang, tetapi bagaimana setiap peserta dapat berkembang,” tegasnya.
Dengan berbagai cabang lomba yang beragam, Porseni 2025 diharapkan menjadi wadah eksplorasi sekaligus penguatan kapasitas peserta didik.
Apalagi, kehadiran bidang olahraga, seni, dan ilmu menjadikan ajang ini lengkap sebagai bukti komitmen Yayasan GSM mencetak generasi yang cerdas, kreatif, mandiri dan berakhlak.